10 Rumus dan Metriks Digital Marketing

10 Rumus dan Digital Metriks Digital Marketing

Digital marketing tidak hanya tentang kreativitas dan kampanye yang menarik. Di balik layar, terdapat angka dan data yang menjadi panduan untuk menilai keberhasilan strategi pemasaran. Memahami rumus dan metrik ini membantu marketer untuk membuat keputusan berbasis data. Berikut adalah 10 rumus dan metriks digital marketing:

Baca juga: Jenis dan Keyword Search Engine Marketing

10 Rumus dan Metriks Digital Marketing

Berikut 10 rumus dan metrik penting digital marketing seperti CTR, ROI, ROAS, dan lainnya untuk mengoptimalkan strategi pemasaran berbasis data kamu secara efektif.

1. Rumus Conversion Rate

Conversion rate mengukur persentase pengunjung yang melakukan tindakan yang diinginkan, seperti pembelian atau pendaftaran. Rumusnya:

Rumus Conversion Rate = (Jumlah Konversi / Jumlah Pengunjung) × 100%

Contoh kasus :Sebuah Online shop dikunjungi 1000 visitor, 100 orang dari visitor melakukan pembelian.

Sehingga, conversion rate adalah (100 / 1000) × 100% = 10%

2. Rumus Click-Through-Rate (CTR)

CTR menunjukkan seberapa efektif sebuah iklan atau konten dalam mendorong klik dari audiens. Rumusnya:

Rumus CTR = (Jumlah Klik / Jumlah Tayangan) × 100%

Contoh kasus :Iklan dari Online Shop sebelumnya memperoleh 200 klik dari 1000 tayangan.

Sehingga, CTR diperoleh (200 / 1000) × 100% = 20%

CTR yang tinggi menunjukkan relevansi iklan dengan audiens.

3. Rumus Cost-per-Click (CPC)

CPC mengukur biaya yang dikeluarkan untuk setiap klik pada iklan berbayar. Rumusnya:

Rumus CPC = Total Biaya Iklan / Jumlah Klik

Contoh kasus: Online Shop kamu menghabiskan Rp 1.000.000 untuk mendapatkan 2.000 klik

Sehingga, CPC dari iklan tersebut ialah Rp 1.000.000 / 2.000 = Rp 500 per click

Menurunkan CPC menjadi tujuan penting untuk memaksimalkan anggaran.

4. Rumus Cost per Acquistion (CPA)

CPA mengukur biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan satu konversi. Rumusnya:

Rumus CPA = Total Biaya Iklan / Jumlah Konversi

Contoh kasus: Jika kamu menghabiskan Rp 5.000.000 untuk 100 konversi:

Sehingga, CPA dari iklan tersebut ialah Rp 5.000.000 / 100 = Rp 50.000 per akuisisi

CPA rendah mencerminkan efisiensi kampanye pemasaran.

5. Rumus Return of Investment (ROI)

ROI mengukur keuntungan yang dihasilkan dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan. Rumusnya:

Rumus ROI = [(Pendapatan – Biaya) / Biaya] × 100%

Contoh kasus: Online Shop kamu menghasilkan pendapatan Rp 15.000.000 dengan biaya Rp 10.000.000:

Sehingga, ROI = [(Rp 15.000.000 – Rp 10.000.000) / Rp 10.000.000] × 100% = 50%

ROI positif menunjukkan keberhasilan strategi pemasaran.

6. Rumus Bounce Rate

Bounce rate mengukur persentase pengunjung yang meninggalkan situs tanpa berinteraksi lebih lanjut. Rumusnya:

Rumus Bounce Rate = (Jumlah Bounced Sessions / Jumlah Total Sessions) × 100%

Contoh kasus: Dari 1.000 sesi, 400 di antaranya adalah bounce:

Sehingga, Bounce Rate = (400 / 1,000) × 100% = 40%

Bounce rate yang rendah mencerminkan pengalaman pengguna yang baik.

7. Rumus Customer Lifetime Value (CLV)

CLV memperkirakan nilai total yang akan dihasilkan oleh seorang pelanggan sepanjang hubungan mereka dengan bisnis. Rumusnya:

Rumus CLV = Rata-rata Nilai Transaksi × Frekuensi Pembelian × Lama Hubungan Pelanggan

Contoh kasus: Jika pelanggan rata-rata membeli Rp 500.000, 4 kali setahun, selama 5 tahun:

Sehingga, CLV = Rp 500.000 × 4 × 5 = Rp 10.000.000

CLV membantu menentukan investasi yang tepat untuk akuisisi pelanggan.

8. Rumus Net Promoter Score (NPS)

NPS mengukur loyalitas pelanggan berdasarkan rekomendasi mereka. Skor dihitung dengan menanyakan:

“Seberapa besar kemungkinan Anda merekomendasikan produk ini kepada teman atau kolega?”

Rumus NPS = % Promotor – % Detraktor

Contoh kasus: Dari 100 responden, 60% promotor, 20% detraktor

Sehingga, NPS = 60% – 20% = 40

NPS tinggi menunjukkan pelanggan puas dan loyal

9. Rumus Return on Ad Spend (ROAS)

ROAS mengukur pendapatan yang dihasilkan dari setiap rupiah yang dihabiskan untuk iklan. Rumusnya:

Rumus ROAS = Pendapatan dari Iklan / Total Biaya Iklan

Contoh kasus: Jika pelanggan rata-rata membeli Rp 500.000, 4 kali setahun, selama 5 tahun:

Sehingga, ROAS = Rp 20.000.000 / Rp 5.000.000 = 4

Ini berarti setiap rupiah yang dihabiskan menghasilkan Rp 4 pendapatan. ROAS tinggi menunjukkan efisiensi pengeluaran iklan.

10. Rumus Engagement Rate

Engagement rate mengukur interaksi audiens dengan konten di media sosial. Rumusnya:

Rumus Engagement Rate = (Jumlah Total Interaksi / Jumlah Pengikut atau Tayangan) × 100%

Contoh kasus: Sebuah posting mendapatkan 1.000 interaksi dari 50.000 pengikut:

Sehingga, Engagement Rate = (1,000 / 50,000) × 100% = 2%

Engagement rate menunjukkan seberapa relevan konten bagi audiens.

Berikut rangkuman dari rumus dan metriks yang umum dalam digital marketing

10 Rumus dan Metriks Digital Marketing

Kesimpulan

Digital marketing menjadi lebih efektif dengan memahami dan menerapkan metrik ini. Marketer dapat mengukur performa, mengidentifikasi area perbaikan, dan mengoptimalkan strategi untuk hasil yang lebih baik. Setiap rumus dan metrik memberikan wawasan yang berharga, memastikan investasi marketing menghasilkan dampak maksimal.

Eh, jangan baca sendiri aja, dong. Share ke yang lain juga….